Pendidikan Pokok di Pondok Pesantren Adnan Al Charsih adalah
Pendidikan Akhlak yang ditanamkan secara kultural melalui tradisi Pesantren dan
diajarkan secara teoritis melalui Pendidikan Madrasah Diniyah serta pengajian
kitab-kitab klasik.
Pendidikan non formal yang dikembangkan di pondok Adnan Al Charish
adalah sebagai berikut :
1. Madrasah Diniyah Al Musthofa
2. Tahsinul Qiroah
3. Pengajian Kitab Kuning
4. Takror (Belajar Bersama)
5. Khitobiyah
6. Praktikum Ibadah
A.
Tahsinul
Qiroah
Tahsinul Qiroah telah menjadi ciri khas utama PP. Adnan Al Charish
mulai Pondok Ini berdiri. Tahsinul Qiroah ini meliputi
1.
Bacaan
Al Quran dengan tahapan :
Al Fatihah ààà Juz Amma ààà Al Quran
2.
Bacaan
Maulid dan Manaqib dengan Tahapan :
Maulid Diba` ààà Maulid Al barzanji ààà Manaqib
Pendidikan Tahsinul Qiroah ini dilaksanakan setiap setiap
hari setelah jamaah Maghrib dan subuh.
Tahsinul Qiroah ini didukung dengan beberapa kegiatan berikut :
1.
Khotmil
Quran sebulan sekali
2.
Kegiatan
rutin Malam Jumat
3.
Program
wajib Baca Al Quran usai mengaji maghrib. (Untuk anak baru satu hari satu
halaman)
4.
Ta`dib
(hukuman) berupa membaca Al Quran
B.
Pengajian
Kitab Kuning
Pengajian kitab kuning terdiri dari beberapa tingkat
1.
Umum
(semua santri)
2.
Ula
(untuk para pemula)
3.
Ulya
(untuk santri lama)
C.
Takror
Dalam kegiatan takror dikembangkan beberapa program. Diantaranya :
1.
Diskusi
kelompok.
Siswa dalam satu kelas (Madrasah Diniyah) dibagi menjadi beberapa
kelompok dan diberi tugas untuk membahas atau mengkaji masalah yang sama
kemudian diperbandingkan hasilnya
2.
Praktek
mengajar di kelas
Siswa menerangkan materi pelajaran yang telah diberikan guru pada teman-teman
sekelasnya
3.
Praktek
membimbing belajar adik kelas
Siswa khusus mendampingi belajar adik kelasnya ketika menjelang even
Musyawaroh Umum (seminggu sekali), Bahtsul Masail (sebulan sekali), Tes Kendali
Mutu (sebulan sekali), tes baca kitab (saat semester) dan Musabaqoh Qiroatil
Kutub (akhir semester awal)
D.
Khitobiyah
§ Khitobiyah adalah kegiatan rutin yang bertujuan untuk melatih
kesiapan dan mental santri untuk terjun dalam berbagai kegiatan di masyarakat.
§ Kegiatan ini berupa latihan menyusun format acara tertentu, menjadi
MC, Qori`, menyampaikan sambutan dan memberikan ceramah
§ Di akhir kegiatan khitobiyah diisi dengan drama yang memuat teladan
sesuai dengan tema acara yang telah ditentukan
E.
Praktikum
Ibadah
§ Praktek disesuaikan dengan tingkatan santri
§ Wudlu, sholat, sholat jenazah dan sebagainya untuk ula
§ Merawat jenazah, bilal, khutbah dan sebagainya untuk ulya