Kajian ini merupakan translite dari kitab " AHLAL MUSAMAROH fi hikayatil aulia'il
'asyroh (MANISNYA OBROLAN MALAM, yang menceritakan wali sepuluh) yang disusun oleh Abul Fadlol bin Abdusy Syakur dari desa Senori, kabupaten Tuban.
Kajian ini diterbitkan setiap hari jumat
----------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB. I
ISLAM di JAWA, PARA TOKOH dan PENYEBARANNYA
1.1. Sayyid Ibrahim Al Asmar
Dikisahkan, dan hanya Alloh SWT
yang mengetahui kebenarannya, bahwa Sayyidina
Zainal 'Abidin Bin Sayyid Al Husain Bin Sayyidah Fathimah Binti Rosululloh
Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam, lahir baginya seorang anak laki-laki yang
bernama Zainul 'Adhim. Lahir seorang
anak laki-laki baginya yang bernama Zainul
Kubro. Zainul Kubro mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Zainul Hasan. Zainul Hasan mempunyai
seorang anak laki-laki bernama Mahmud
Alkubro. Mahmud Alkubro mempunyai seorang anak laki-laki bernama Jumadil Kubro. Jumadil Kubro mempunyai
tiga orang anak. Yaitu dua laki-laki, Sayyid
Maulana Ishaq dan Sayyid Ibrahim Al
Asmar. Menurut sebagian orang sebutan yang benar adalah As Samarqandiy. Dan seorang anak
perempuan bernama Sayidah Ashfa yang
menjadi istri anak dari raja negeri Rumm, Abdul
Majid.
Data yang lain menyebutkan
bahwa Sayyid Zainal 'Abidin mempunyai
anak laki-laki yang bernama Zainul 'Alam.
Lalu Zainul 'Alam mempunyai anak laki-laki bernama Zainul kubro. Zainul Kubro mempunyai anak laki-laki yang bernama Jumadil Kubro. Jumadil Kubro mempunyai
anak laki-laki bernama Zainul Hasan.
Zainul Hasan mempunyai anak laki-laki bernama Syam'un. Syam'un mempunyai anak laki-laki bernama Abdulloh. Abdulloh mempunyai anak
laki-laki bernama Abdurrohman.
Abdurrohman mempunyai anak laki-laki bernama Alkubro. Alkubro mempunyai anak laki-laki bernama Mahmud. Mahmud mempunyai anak
laki-laki Najmuddin Alkubro. Najmuddin Alkubro mempunyai anak laki-laki
bernama Ibrahim Asmoro. Ibrahim
Asmoro mempunyai anak laki-laki bernama Maulana
Ishaq.
Ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa Sayyid zainal 'Abidin
mempunyai anak laki-laki bernama Zainul
Hikam. Zainul Hikam mempunyai anak laki-laki bernama Zainul Husain. Zainul Husain mempunyai anak laki-laki bernama Zainul Kabir. Zainul Kabir mempunyai anak
laki-laki bernama Najmuddin Al Kabir.
Najmuddin Al Kabir mempunyai anak laki-laki bernama Syam'un. Syam'un mempunyai anak laki-laki bernama Ustar. Ustar mempunyai anak laki-laki
bernama Abdulloh. Abdulloh mempunyai
anak laki-laki bernama Abdurrohman. Abdurrohman
mempunyai anak laki-laki bernama Mahmud
Al Akbar. Mahmud Al Akbar mempunyai anak laki-laki bernama Najmuddin Al Akbar. Najmuddin Al Akbar
mempunyai tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Yaitu sayyid Ibrahim Al Asmar, Sayyid Maulana Ishaq
dan Sayyidah Ashfa. Dari riwayat
yang telah disebutkan di atas dan perbedaan pendapat yang terjadi di antaranya.
Akan tetapi saya (Syaikh Abul Fadlol) tetap meyakini bahwa sesungguhnya Sayyid
Ibrahim Al Asmar adalah satu di antara keturunan Rosululloh SAW.
1.2. Sayyid Ibrahim Al Asmar Di
Negeri Campa
Dikisahkan bahwa pada saat
Sayyid Ibrahim Al Asmar menginjak usia dewasa, ia berkelana mengelilingi bumi.
Hingga akhirnya ia sampai di sebuah negeri yang disebut Campa. Di negeri itu Sayyid Ibrahim Al Asmar bermukim dan menetap
sampai ia bisa menghadap raja penguasa negeri tersebut. Pada waktu ia menghadap
raja penguasa negeri Campa, sang Raja bertanya, "Wahai Darwis (pengemis
atau sebangsanya). Siapa namamu dan apa keperluanmu menghadapku?"
Sayyid Ibrahim menjawab,
"Nama saya Ibrahim. Adapun keperluan saya menghadap tuan adalah untuk
menyerukan kepada tuan untuk meninggalkan menyembah berhala dan mengajak tuan
menyembah Tuhan yang Maha Berkuasa. Serta mengajak tuan untuk masuk ke dalam
agama yang lebih condong pada kebenaran dan kesucian, yaitu agama Nabi Muhammad
SAW, agama Islam. Dan dapat melakuknnya dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat
yang berbunyi, 'Asyhadu An Laailaaha
Illalloh, Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rosululloh', (aku bersaksi bahwa tida Tuhan melainkan
Alloh SWT dan aku bersaksi pula bahwa Nabi Muhammad SAW utusan Alloh
SWT)." Raja Campa mengikuti ajakan Sayyid Ibrahim dan mengucapkan dua
kalimat Syahadat. Tidak hanya itu, keluarganya, anak-anaknya, istri-istrinya,
kerabat-kerabatnya dan seluruh penduduk negeri itu mengikuti rajanya masuk
agama islam. Sang raja pun memerintahkan untuk menghancurkan semua berhala yang
ada dan membangun masjid. Setelah kejadian itu hubungan sang raja dengan Sayyid
Ibrahim menjadi lebih dekat. Dan sang raja sangat mencintainya.
Sang raja memilliki tiga orang
anak. Yang pertama adalah Ratu Marta
Ningrum yang menjadi istri dari Raja
Brawijaya yang beragama Budha dan yang menguasai daratan pulau Jawa. Kemudian Dewi Candra Wulan, dan Raden
Cengkara. Raden Cengkara inilah yang kemudian akan menggantikan
kepemimpinan negara sepeninggal ayahnya. Raja Campa kemudian menikahkan Sayyid
Ibrahim Al Asmar dengan anaknya, Candra Wulan. Ia sangat mencintai dan sangat
taat kepada suaminya, Sayyid Ibrahim Al Asmar. Selain itu Candra Wulan adalah
seorang wanita yang taat pada ajaran Alloh SWT, mempunyai kecantikan paras yang
mengungguli semua wanita, dan juga mempunyai harta yang melimpah. Dari
perkawinan itu, Sayyid Ibrahim dianugrahi tiga orang anak, yaitu Raden Raja Pendeta, Sayyid Rahmad, dan Sayyidah Zainab. Ini adalah uraian kisah
dari Sayyid Ibrahim al Asmar.