Selamat datang di Website PP. Adnan Al Charish

Biar syathon sakut perut

Sore itu seperti biasa pengajian dimulai selepas jama’ah ashar, pak Ustadz duduk di depan para santri. Beliau menjelaskan, bahwa syaitan ikut makan dan minum bersama orang yang makan atau minum tanpa baca Bismillah. Kadiye` begitu antusias mengikuti pengajian, kadang ia manggut-manggut sendiri dan kadang juga senyum-senyum.
Setelah usai pengajian, kang santri yang akrab dipanggil BRIMOB, aliyas brintik mubeng ini segera menuju dapur pondok, mempersiapkan semua keperluan dan langsung memasak tanpa mengajak teman-temannya. Ketika semuanya sudah matang dan siap saji, barulah ia memanggil semua bolo-kurowonya
“Hooi … makan gratis, makan gratis!!!” teriaknya dengan semangat’45
“Woww....hebat kamu Mob!!!” teriak teman-temannya kegirangan melihat empat lembar daun jati dengan nasi yang masih mengepul plus SATE, alias sambal Terong di atas cobek besar.
“Iki ora nggalem loo, wong diajak...” celetuk yang lain.
“Eit, tapi iki enek syarate, nek mangan ojo moco bismillah” tukas Kadiye`, yang lainnya tak ambil pikir karena sudah ngiler-ngiler.
Acara makan bersama dimulai, masing-masing menggunakan ajian seribu tangan untuk mendapat suapan yang paling banyak.
Ada yang mendesis menahan pedasnya sambal,“Sambele gualak!”. Hanya dalam sekejap sajian gratis tersebut sudah ludes bagai ditelan bumi. Muka anak-anak santri tersebut kelihatan memerah menahan pedas, keringat keluar dengan deras, dan mulut mendesis-desis.
“Mob, mana minumnya?” tanya Pendil sambil menarik lengan Kadiye` yang lagi mengemasi alat-alat masak.
“Santai saja” kata Kadiye`.
“Ayo cepat Mob sudah nggak tahan nich!” kata yang lain sambil mengipasi mulutnya dengan ujung sarungnya.
“Begini ya...” kata Kadiye` memulai pidatonya. “kalian masih ingatkan dengan keterangan pak Ustadz tadi? Saya yakin kalian semua tadi tidak baca Bismillah, iya khan?” tanya Badrun.
Mereka hanya menganggukkan kepala karena mulut sudah kotos-kotos menahan pedas.
“Bagus!!!” kata Kadiye`
“Lho kok bagus?!” semuanya terheran-heran.
“Iya, masakan ini kan pedas, jika tadi nggak baca Bismillah berarti syaitan kan ikutan makan sama kita-kita. Nah, biarkan sampai sakit perut dulu, baru nanti minum dengan baca Bismillah biar syaitan nggak ikut minum” jelasnya
“Terus...?”
“Ya biar syaitoonnya sakit perut karena kepedasan nggak dapat minum!” Ha...ha...ha...

About the Author

kang sholeh adalah salah satu WNI. Lahir di Tuban, 16 Januari 1985 dan sekarang bertempat Tinggal di Jl. KHR. Moch Rosyid No 556 Ngumpakdalem Dander Bojonegoro.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.