Kalimat : Lafadz yang menunjukkan makna mufrod sejak di cetaknya
Qoul : Lafadz yang berfaedah secara mutlaq (berupa susunan atau tidak).
Kalimat Isim : Kalimat yang menunjukkan makna dengan sendirinya dan tidak disertai dengan salah satu dari tiga zaman (Madli, Hal atau Mustaqbal)
Kalimat Fiil : Kalimat yang menunjukkan makna dengan sendirinya dan disertai dengan salah satu dari tiga zaman (Madli, Hal atau Mustaqbal) pada asal cetaknya.[1]
Kalimat Huruf : Kalimat yag menunjukkan makna apabila bersamaan kalimat lain dan tidak disertai zaman
Huruf Ma’ani : Huruf yang memiliki arti. Seperti Huruf jar من, في, إلى dll.
Huruf Mabani : Huruf yang menjadi asal terbentuknya kalimah (kata). Seperti huruf-huruf yang terdapat pada kataحمد أ, yaitu terdiri dari huruf أ-ح-م-د . Huruf-huruf tersebut tidak memiliki arti dan tidak dapat digunakan menyusun kalam.
Isim Fiil : Kalimat Isim yang menyerupai fiil dalam amalnya.[2]
Lafadz : Suara yang mengandung sebagian huruf hijaiyyah (yang dimulai huruf alif dan di akhiri huruf ya’)
Lafadz Musta`mal : Lafadz yang oleh Wadhi`ul lughot(peletak bahasa)di gunakan untuk menunjukkan ma`na.Contoh : زيد
Lafadz Muhmal : Lafadz yang oleh Wadhi`ul lughot (peletak bahasa) tidak di gunakan untuk menunjukkan ma`na. Seperti ريز kebalikan lafadz زير
Lafadz Mufrod : Lafadz yang di ucapkan satu kali (tidak tersusun).
Lafadz Murokkab : Lafadz yang tersusun dari dua kalimah atau lebih.
Murokkab Isnady : Susunan kalimat yang terdiri dari Musnad dan Musnad ilaih,contoh: يفلح المجتهد
Isnad : Menghukumi dengan sesuatu pada sesuatu yang lain, seperti menghukumi Zaed dengan berdiri. Contoh;
زيد قائم ,lafadzزيد musnad ilaih (yang di hukumi)قائم Musnad (hukumnya)
Murokkab Idlofiy : Susunan kalimat yang terdiri dari Mudlof dan mudlof Ilaih.[3]
Sibhi Mudlof : Lafadz yang mempunyai hubungan dengan lafadz sesudahnya baik dalam segi amal contoh ; جاء زيد حسن وجهه maupun athof, Contoh ; لا ثلاثة وثلاثين عندنا sibhi mudlof juga disebut Muthowwal, Mamthul dan Mamdud.
Murokkab Bayaniy : Setiap dua kalimat yang mana kalimat kedua menjelaskan makna kalimat awwal.[4] Contoh ; جاء أبو حفص عمر Murokkab Bayani dibagi menjadi tiga. 1. Washfiy, 2. Taukidiy, dan 3. Badaliy
Murokkab Washfiy : Susunan kalimat yang terdiri dari Sifat Dan Maushuf. Contoh ; فاز التلميذ المجتهد
Murokkab Taukidiy : Susunan kalimat yang terdiri dari Muakkid dan Muakkad. Contoh ; جاء القوم كلّهم
Murokkab Badaliy : Susunan kalimat yang terdiri dari Badal dan Mubdal Minhu. Contoh ; رأيت زيدا أخاك
Murokkab ‘Athfiy : Susunan kalimat(kata) yang terdiri dari Ma’thuf dan Ma’thuf Alaih dengan menempatkan huruf athof yang terletah di antara keduanya.[5] Contoh ; قام زيد وعمرو
Murokkab Mazjiy : Dua kalimat yang disusun menjadi satu kalimat. Contoh ; سبويه, حضرموت, بعلبك
Murokkab ‘Adadiy : Setiap dua ‘adad (bilangan) yang di antara keduanya terdapat huruf athof yang dikira-kirakan. Yaitu bilangan sebelas sampai sembilan belas.
Wadlo’ : Kesengajaan Mutakallim memberikan pengertian suatu lafadz terhadap pendengar (sami’)
BAB MU’ROB DAN MABNI
Mu’rob (isim) : Kalimat isim yang selamat dari keserupaan dengan kalimat huruf. Kalimah yang akhirnya bisa berubah-rubah.
Mabni (isim) : Kalimat isim yang menyerupai kalimat huruf dengan serupa yang dekat/kuat atau menetapi satu keadaan.
I’rob : Perubahan pada akhir kalimat (isim ataupun fiil) disebabkan pengaruh kata lain (amil) yang masuk, baik perubahan tersebut tampak atau dikira-kirakan.
I’rob Rafa’ : Perubahan tertentu di akhir kalimat yang ditandai dengan Dlommah atau yang menggantikannya.
I’rob Nashob : Perubahan tertentu di akhir kalimat yang ditandai dengan Fathah atau yang menggantikannya.
I’rob Jar : Perubahan tertentu di akhir kalimat isim yang ditandai dengan Kasroh atau yang menggantikannya.
Huruf Jer : Huruf-huruf yang mengejerkan isim.
I’rob Jazm : Perubahan tertentu di akhir kalimat fi’il yang ditandai dengan sukun atau yang menggantikannya.
I’rob Taqdiri : Perubahan yang tidak nampak pada akhir kalimah yang disebabkan oleh amil. Contoh ; جاء القاضى, رأيت الفتى
I’rob Mahalli :
I’rob Lafdzi : Perubahan akhir kalimat yang tampak disebabkan oleh amil.
I’rob Hikayah : Mendatangkan lafadz sesuai yang di dengar atau yang diceritakan. Contoh ; كتبت زيد عالم
Isim Mufrod : Isim yang menunjukkan makna satu (bukan tasniyyah atau jama’)
Isim Mutsanna : Isim yang menunjukkan makna dua dengan adanya huruf tambahan di akhir serta patut disepikan dari tambahan dan di athofkan pada sesamanya
Jama’ Mudzakar Salim : Lafadz yang dijama’kan serta selamat bentuk mufrodnya dengan syarat-syarat tertentu.
Jama’ Muannas Salim : Lafadz yang di jama’kan dengan alif dan ta’المسلمات
Asma’ al Khomsah :
Af’al al Khomsah :
Isim Ma’rifat : isim yang mempunyai ma’na yang nyata,kenyataan ma’na itu ada yang sebab وضع
Isim Nakiroh : isim yang bias dimasuki ال , yang mana isim tersebut bisa mema’rifatkan atau menempat-nempati tempatnya isim yang bisa menerima ال.
Isim Manqush : Isim Mu’rob yang huruf akhirnya berupa ya’ Tsabitah yang terletak setelah harokat kasroh. Contoh;القاضي, الراعي
Isim Maqshur : Isim Mu’rob yang huruf akhirnya berupa alif Tsabitah, baik penulisannya dengan bentuk alif atau ya’. Contoh; عصا, موسى
Isim Mamdud : Isim Mu’rob yang diakhiri hamzah yang terletak setelah alif zaidah. Contoh; السماء, الصخراء
Isim ‘Alam : isim yang menunjukkan pengertian /penjelas,dengan melihat asal peletakanya,dan tidak bersamaan qorinah.خالد,فاطمه
Isim Jinis : isim yang tidak di tentukan untuk satu jinis saja dan tidak yang lain dari satu-satunya jinis.رجل,كتاب
Isim Dlomir : kinayah/yang bersangkutan/berhubungan dengan mutakallim, mukhotob atau ghaib, yang mana ketiganya menempati tempatnya lafadz yang di hubungkan.انا انت
Isim Maushul : jumlah yang ditengah-tengahi dengan silah(lafadz yang jadi sambungan).
Isim Isyaroh : isim yang bisa menunjukkan makna apabila isim tersebut di Bantu dengan isyaroh tangan atau panca indra yang lain.
Tanwin : Suara Nun mati yang berada diakhir kalimah Isim (kata benda/noun).