Sejarah Pondok Pesantren Adnan
Al Charish yang berkedudukan di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten
Bojonegoro tidak lepas dari kiprah
KHM. Charish Adnan dalam mendidik santri-santri yang mukim di Pondok Pesantren
Abu Darrin yang didirikan oleh ayahandanya. Kiprah beliau tersebut mendapat
simpati yang besar dari masyarakat Bojonegoro terutama para alumni pesantren tua
tersebut untuk menitipkan Pendidikan anak mereka pada Beliau.
Pada awalnya ada tiga
orang santri yang dititipkan dan dipercayakan oleh orang tuanya pada beliau.
Ketiganya berasal dari Wadang Ngasem Bojonegoro. Mereka adalah : Agus Suja`i, M.
Ali Imron dan Agus Imam Mu`tasom. Bermula dari ketiga santri inilah kemudian menyusul
beberapa santri lagi yang tercatat mendaftarkan diri pada Beliau pada tanggal
11 Agustus 1985 dan banyak lagi lainnya. [1]
Pada awalnya KHM. Charish
Adnan tidak berkeinginan untuk mendirikan Pondok Pesantren kendatipun santri yang
berdatangan semakin banyak. Hingga akhirnya banyak sekali dorongan dari para
santri senior pada Beliau untuk mendirikan Pondok Pesantren. Atas dorongan
itulah muncul niatan untuk mendirikan Pondok Pesantren sendiri.
Pendirian Pondok Pesantren
yang terletak di sisi paling selatan dari bbarisan Pesantren Kendal ini tidak
beliau lakukan seketika itu. Terlebih dahulu beliau beristikhoroh dan meminta petunjuk
seta pertimbangan pada guru-gurunya. Terutama pada para Kiyai Pengasuh Pondok
Jampes saat itu.
KHM. Charish Adnan
mendapatkan dukungan penuh dari para gurunya, terutama dari KH. Abdul Malik
Ihsan, pengasuh Pondok Jampes Kediri untuk segera mendirikan pondok pesantren.
Kiyai kharismatik ini secara khusus mengusulkan nama “Adnan Al Charish” untuk
Pondok Pesantren tersebut. Dan nama inilah yang kemudian dijadikan sebagai
idenditas pesantren yang dikenal dengan Pendidikan Al Qurannya tersebut.
Setelah berjalan dua tahun,
tepatnya pada tahun 1987 beliau baru secara resmi mengesahkan Pondok Pesantren
dengan Nama Adnan Al Charish dan membukanya dengan peringatan pengajian akbar
yang dihadiri oleh ribuan kaum muslimin di sekitar daerah Bojonegoro. Pesantren
baru ini dikelola di bawah naungan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Adnan
Al Charih yang terdaftar secara hukum di notaris Yatiman Hadisuparjo dengan
nomor 181/1987.
KHM. Charish Adnan dalam
mendidik para santri dan menjalankan kegiatan Pondok Pesantren dibantu oleh
lima tokoh Ulama`. Mereka adalah :
1)
KHM. Abdurrosyid
2)
KH. Ali Syafi`i
3)
KH. Fathul Amin
4)
KA. Mu`atsom
5)
KH. Munif Soleh
Pada masa awal
perkembangannya Pondok Pesantren Adnan Al Charish hanya mengembangkan sistem
pengajian sorongan yang diasuh oleh keenam kiyai kharismatik tersebut. Baru
pada tahun 1991 para kiyai tersebut bersama para pengurus Yayasan mermusyawarah
dan bermufakat untuk mendirikan sebuah Madrasah Diniyah untuk menjalankan kegiatan
belajar mengajar di Pondok Pesantren Adnan Al Charish dengan lebih efektif. KM.
Abd. Rosyid dipilih untuk menjadi kepala madrasah tersebut.
Madrasah Diniyah itu,
berdasarkan mufakat para kiyai dinamakan dengan Madrasah Diniyah Al Musthofa
untuk mengenang sosok mbah Musthofa. Salah seorang keturunan KHR. Moch. Rosyid
Kendal yang mewariskan sebidang tanah yang saat ini menjadi lokasi berdirinya Pondok
Pesantren Adnan Al Charish.
Pendirian Madrasah diniyah
di Pondok Pesantren Adnan Al Charish diawali dengan perekrutan tenaga pengajar
dari para kiyai dan santri senior. Madrasah ini masuk secara aktif untuk
pertama kalinya pada hari sabtu 8 Muharom 1412 H. bertepatan dengan 20 Juli
1991 dengan 14 orang tenaga pengajar. Mereka adalah :
1)
KHM. Charish Adnan
2)
KM. Ali Syafii
3)
KM. Abdurrosyid
4)
KM. Mu`tasom
5)
KM. Munif
6)
KM. Fathul Amin Zain
7)
KM. Masluhan
8)
KM. Ali Imron
9)
KM. Asyhuri
10)
KM. Charish Sr.
11) KM. Zainuddin
12) K. Hujjatul Anam
13) KM. Abdul Jalil
14) KM. Mustain Dzakwan
Seiring dengan
bertambahnya jumlah kelas, secara bertahap madrasah Diniyah Al Musthofa terus
merekrut tenaga pengajar baru. [2]
Pada tahun 2000, Pondok
Pesantren Adnan Al Chraish dirundung duka, karena pendiri dan pengasuhnya KHM.
Charish Adnan meninggal dunia, tepatnya Tanggal 13 Rojab 1421 H. bertepatan dengan
tanggal 11 Oktober 2000 M. Kepemimpinan pondok pesantren diteruskan oleh
putranya KHM. Amir Syarifuddin dan dibantu oleh KHM. Saifuddin Zuhri dan KH.
Ustad Mangku Alam yang ketiganya masih terus berkhidmah hingga kini
Letak
Geografis
Pondok pesantren Adnan Al
Charish
merupakan pondok pesantren yang cukup besar di daerah Kabupaten Bojongoro, yang menempati tanah kira-kira 2867 M2. Pondok pesantren
ini terletak tepatnya di Jl. KHR. Moch. Rosyid 556 desa Ngumpakdalem
Kecamatan
Dander Kabupaten Bojonegoro. Desa ini bersebelahan dengan
tiga empat, yaitu :
-
Sebelah utara berbatasan dengan
Desa Pacul
-
Sebelah barat berbatasan dengan
Desa Sumbertlaseh
-
Sebelah selatan berbatasan dengan
Desa Tempuran
-
Sebelah timur berbatasan dengan
Desa Bangilan.
Lokasi pondok pesantren Adnan Al
Charish ini
memberikan suasana lingkungan yang kondusif untuk belajar ilmu-ilmu agama,
karena letaknya berada di pedesaan yang jauh dari kebisingan kota, lingkungan
pabrik dan perusahaan. Selain itu cukup stategis dan ideal sebagai sarana
belajar mengajar, karena juga didukung fasilitas pendidikan formal (sekolah).
Di sekitar pondok pesantren Adnan Al Charish terdapat Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Abu Darrin.