Selamat datang di Website PP. Adnan Al Charish

Sekilas tentang Pesantren

Pondok pesantren lahir sejak zaman dahulu yang juga merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam kemerdekaan Negara Indonesia baik secara militer atau melalui Do'a ( nek istilahe cah pondok disuwuk).
Pondok Pesantren berasal dari dua kata yaitu "pondok" dan "pesantren"
Kata Pondok berasal dari bahasa arab yaitu "Funduk" yang artinya Ruang tidur, Asrama, atau wisma sederhana karena pondok merupakan tempat penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari tempat asalnya (Zamahsyari dhofir, 1982: 18)
Kata Pesantren mengenai artinya terdapat banyak perbedaan pendapat kata pesantren berasal dari kata "santri" yang mendapat awalan "pe" dan akhiran "an" yang menunjukan arti "tempat"
Kata "Santri" berasal dari bahasa Tamil yaitu "Sattiri" yang di artikan sebagai orang yang tinggal dirumah miskin atau bangunan keagamaan secara umum. Pendapat lain mengatakan bahwa pondok pesantren adalah pranata pendidikan asli islam, pesantren lahir dari pendidikan tasawuf yang sudah berabad-abad usianya.
Keberadaan pesantren ditengah masyarakat Indonesia selama berabad-abad sampai sekarang membuktikan kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama dizaman yang semakin berkembang ini.
Dari beberapa pendapat dapat di ambil kesimpulan bahwa Pondok pesantren adalah tempat tinggal manusia dari berbagai daerah dan suku yang didalamnya terdapat pendidikan agama islam yang dipimpin oleh guru Ngaji (Kyai). Dipondok pesantren tidak ada perbedaan suku,Ras ataupun derajat semua adalah sama dalam satu ikatan kekeluargaan yang sangat kuat.
Pondok pesantren adalah salah satu barometer pendidkan agama di Indonesia. Pondok pesantren selalu mengikuti perkembangan zaman terutama dalam aspek pendidikan baik secara formal maupun non formal.
Dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini pondok pesantren juga mengikutinya dengan tujuan agar seorang santri tidak dikatakan ketinggalan zaman sehingga d Pondok Pesantren Adnan Al Charish Adanya sebuah kurikulum yang selalu memasukan metode metode baru dengan berpedoman pada "Al muhafadlotu Alal Qodiim Assholih WAl Akhdzu Bil Jadid Al Ashlah" sehingga bisa menghadapi perkembangan zaman yang tidak mungkin bisa kita lepaskan dari kehidupan didunia ini. Disamping selalu memasukan metode baru pondok pesantren Adnan Al Charish juga menekankan metode metode klasik yang sangat bagus diantaranya adalah:
a. Sorogan
b. Watonan atau bendungan
c. Halaqoh
d. Hafalan atau tahfizh
e. Hiwar atau musyawarah
f. Bahtsul masa’il (Mudzakaroh)
g. Fathul Kutub
h. Muqoronah
i. Muhawarah / Muhadatsah

Metode-metode pembelajaran tersebut tentunya belum mawakili keseluruhan dari metode-metode pembelajaran yang ada di pondok pesantren, tetapi setidaknya paling banyak diterapkan dilembaga pendididkan tersebut. Berikut ini adalah gambaran singkat bagaimana bagaimana penerapan matode tersebut dalam sistem pembelajaran santri.
a. Sorogan
Sorogan, berasal dari kata sorog (bahasa jawa) yang berarti menyudorkan, sebab setiap santri menyudorkan kitabnya dihadapan kyai atau pembantunya –asisten kyai. Sistem sorogan ini termasuk belajar secara individual, dimana seorang santri berhadapan seorang guru, dan terjadi interaksi saling mengenal diantara keduanya. Sistem sorogan ini terbukti sangat efektif sebagai taraf pertama bagi seorang murid yang bercita-cita sebagai orang alim. Sistem ini memungkinkan seorang guru mengawasi, menilai dan membimbing secara maksimal kemampuan seorang murid dalam menguasai bahasa arab.
Dalam metode sorogan, murid membaca kitab kuning dan memberi makna, sementara guru mendengarkan sambil memberi catatan,komentar, atau bimbingan bila diperlukan. Akan tetapi dalam metode ini, dialog antara guru dengan murid belum atau tidak terjadi. Metode ini tepat bila diberikan kepada murid-murid seusai tingkat dasar (Ibtidaiyah) dan tingkat menengah (tsanawiyah)yang segala sesuatunya perlu diberi atau dibekali.
b. Watonan atau bandungan
Waton/bandungan, istilah weton ini berasal dari kata wektu (bhs.Jawa) yang berarti waktu, sebab pengajian tersebut diberikan pada waktu-waktu tertentu,sebelum dan atau sesudah melakukan shalat fardhu. Metode weton ini merupakan metode kuliah, dimana para santri mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran secara kuliah, santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan padanya.
Dan metode bandungan ini cara penyampainnya dimana seorang guru, kyai, atau ustadz membacakan serta menjelaskan isi kandungan kitab kuning, sementara santri, murid, atau siswa mendengarkan, memberi makna,dan menerima. Jadi guru berperan aktif sementaramurid bersifat pasif. Dan metode bandungan ini dapat bermanfaat ketika julah muridnya cukup besar dan waktu yang tersedia relatif sedikit, sementara materi yang harus disampaikan cukup banyak.
c. Halaqoh
Metode Halaqoh, dikenal juga dengan istilah munazaharah system ini merupakan kelompok kelas dari system bandungan. Halaqoh yang berarti bahasanya lingkaran murid, atau sekelompok siswa yang belajar dibawah bimbingan seorang guru atau belajar bersama dalam satu tempat. Sistem ini merupakandiskusi untuk memahami isi kitab , bukan untuk mempertanyakan kemungkinan benar salahnya apa-apa yang diajarkanoleh kitab, tetapi untuk memahami apa maksud yang diajarkan oeh kitab.
Bila dipandang dari sudut pengembangan intelektual, menurut Muhammad yunus system ini hanya bermanfaat bagi santri yang cerdas, rajin dan mampu serta bersedia mengorbankan waktu yang besar untuk stadi ini. Metode ini dimaksudkan sebagai penyajian bahan pelajaran dengan cara murid atau santri membahasnya bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu yang ada dalam kitab kuning, sedangkan guru bertindak sebagai “moderator”. Metode berdiskusi bertujuan agar murid atau santri aktif dalam belajar, sehingga akan tumbuh dan berkembang pemikiranpemikiran kritis, analitis, dan logis.
d. Hafalan atau tahfizh
Hafalan, metode yang diterapkan di pesantren-pesantren, umumnya dipakai untuk menghafalkan kitab-kitab tertentu, semisal Alfiyah ibnu Malik atau juga sering juga dipakai untuk menghafalkan Al-Qur’an, baik surat-surat pendek maupun secara keseluruhan. Metode ini cukup relevan untuk diberikan kepada murid-murid usia anak-anak, tingkat dasar,dan tingkat menengah. Pada usia diatas itu, metode hafalan sebaiknya dikurangi sedikit demi sedikit, dan lebih tepat digunakan untuk rumus-rumus dan kaidah-kaidah.
Dalam metode hafalan para santri diberi tugas untuk menghafal bacaan-bacaan tertentu dalam jangka aktu tertentu. Hafalan yang dimiliki santri ini kemudian di “setorkan” dihadapan kyai atau ustadznya secara priodik atau insidental tergantung kepada petunjuk sebelumnya. Dengan demikian, titik tekan pada pembelajaran ini adalah santri mampu mengucapkan atau melafalkan sekumpulan materi pembelajaran secara lancer dengan tanpa melihat atau membaca teks.
e. Hiwar atau musyawarah
Metode hiwar atau musyawarah,hamper sama dengan metode diskusi yang umum kita kenal selama ini. Bedanya metode hiwar ini dilaksanakan dalam rang pendalaman atau pengayaan materi yang sudah ada di santri. Yang menjadi ciri khas dari hiwar ini, santri dan guru biasanya terlibat dalam sebuah forum perdebatan untuk memecahkan masalah yang ada dalam kitab-kitab yang sedang di santri.
f. Bahtsul Masa’l (Mudzakaroh)
Metode Mudakarah atau dalam istilah lain bahtsul masa’il merupakan pertemuan ilmiah, yang membahas masalah diniyah, seperti ibadah, aqidah dan masalah agama pada umumnya. Metode ini tidak jauh beda dengan metode musyawarah. Hanya saja bedanya, pada metode mudzakarah persyaratannya adalah para kyai atau para santri tingkat tinggi.
g. Fathul Kutub
Metode Fathul Kutub biasanya dilaksanakan untuk santri-santri yang sudah senior yang akan menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren. Dan ini merupakan latihan membaca kitab (terutama kitab klasik), sebagai wahana menguji kemampuan mereka setelah mensantri.

2 comments

  1. Semoga mendapat ridho allah.
    Aamiin
  2. Amin ya robbal alamin
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.