Selamat datang di Website PP. Adnan Al Charish

Adnan Al Charish didatangkan untuk melatih baca kitab di Darussalam Dungmas

PAK WALANG
Jumat, 17 Pebruari 2017 kemarin suasana di Pondok Pesantren Darussalam Dungmas berbeda dari biasanya. Pasalnya pada hari itu Pondok yang terletak di desa Kedungrejo Kecamatan Sumberrejo tersebut mendatangkan Instruktur Baca Kitab untuk mengajar dan melatih santri-santri mereka agar lebih memahami bahasa kitab kuning.

Sekitar pukul 08.46 WIB para Intruktur Baca Kitab dari “QA Center Adnan Al Charish” datang di pondok pesantren Dungmas. Rombongan yang terdiri dari Tujuh orang itu segera disambut dan diarahkan menuju Auditorium PP. Darussalam oleh K. Imam Sutrisno selaku salah satu Pengasuh Pesantren tersebut.

Training Baca Kitab dibuka secara resmi oleh Pak Tris dan dilanjutkan oleh para instruktur yang membagi pelatihan tersebut dalam empat empat pertemuan. Pertemuan pertama, Taaruf dan Motivasi yang disampaikan oleh Ust. Shokhibun Niam. Para instruktur yang terdiri dari Ust. Misqol Khoiruddin, Abdul Wahhab, M. Irham, Khoiruddin Jazuli, Wahyu Imawan dan Ihsan Manaf kemudian membagikan buku “QoroA” yang menjadi pedoman pelatihan pada para peserta. Buku yang berisi empat teori dasar tersebut memang telah dipersiapkan sebelumnya.

Acara dilanjutkan dengan penjelasan teori pertama dalam buku tersebut sekaligus cara mengaplikasikannya. Kemudian para instruktur membagi para peserta dalam enam kelompok untuk langsung mempraktekkannya. Demikian seterusnya hingga keempat teori dipaparkan dan dipraktekkan dalam ketiga pertemuan berikutnya.

Pelatihan yang berlangsung hingga pukul 22. 30 tersebut membawa kesan yang mendalam bagi peserta pelatihan dengan Metode “Qoroa” yang dibawa oleh para intruktur. “Saya terkesan dengan metode dara membacanya, karena mudah dipahami dan mudah untuk mempraktekkannya” kata Lifa Zunaida, santri asal Mojoagung Sumberrejo. “Saya terkesan dengan metode ini karena yang dulunya kurang faham dengan Nahwu, Alhamdulillah kini saya sudah lumayan faham dengan apa yang dinamakan idlofah dan athof” komentar Puri Rahayu, peserta dari Butoh Sumberrejo. “Nek ngulang lho puenak, plus asyik. Langsung nyantol, mlebu utek” tukas Syafaatin, santri asal Balongcabe Kedungadem. 

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.